Disini Bukit Emas di Tewah, Damang Kepala Adat Himbau Larang Tambang Gunakan Alat Berat

Peristiwa594 Views
banner 468x60

TimesAsiaNews.com | Kalimantan – Beredarnya Video di media sosial (Medsos), baik itu Facebook dan pesan berbagi Whatshap selama ini ditengah masyarakat Tewah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Provinsi Kalimantan Tengah, aktivitas orang sedang mengambil bebatuan dari sebuah bukit yang terlihat longsor.

Bukit Naga adalah Lokasinya tepatnya daerah Pinding Kabali, wilayah desa Sumur Mas kecamatan Tewah. Jarak dari ibukota kecamatan Tewah sekitar 8 KM dari pinggir jalan aspal jalan kaki sekitar 1,5 jam.

Damang Kepala Adat (DKA) Yudi Evin Thiel Umbing, Kecamatan Tewah Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah, menyampaikan kepada masyarakat luas bahwa keberadaan video yang saat ini viral, itu dilebih – lebihkan.

©istimewa

“Daerah itu memang tempat masyarakat Tewah untuk menambang emas secara lokal, dengan cara penyemorotan dan mengambil batu batuan lalu dipecahkan dan dimasukan ke gelondongan untuk memisahkan pasir/batu dari emas.” katanya.

“Sebetulnya bukan tambang melainkan tanah masyarakat. Kebetulan masyarakat kerja disitu, entah siapakah yang memviralkan, sehingga berbondong masyarakat di kecamatan Tewah ini datang, nah itu awal mulanya yang terjadi,” tutunya saat dihubungi awak media melalui telepon seluler.

Viralnya video tersebut, diperkirakan pada tanggal 10 Januari 2023. Memperlihatkan aktivitas masyarakat sedang bekerja dilokasi, seolah-olah terlihat banyak mengandung emas. Apa boleh buat sudah viral.

Masyarakat ramai datang kesana dari berbagai desa kecamatan lain, kabupaten lain semua datang,
dari berbagai daerah kecamatan Rungan, Manuhing, Tumbang Miri, bahkan luar Kabupaten Gunung Mas (Gumas) seperti Kabupaten Barito Selatan dan Kota Palangka Raya

Damang Kepala Adat bersama-sama pihak kepolisian sektor kecamatan Tewah, Kepala Desa Sumur Mas, turun kelokasi.

Damang menyatakan, pihaknya tidak melarang masyarakat yang ingin mencari nafkah dan rezeki disitu, akan tetapi melarang penambang menggunakan alat-alat berat dan mesin sedot, namun diperkenankan secara manual, yaitu menggunakan alat, linggis, palu, dodos dan sekop

“Sebelumnya ada beberapa masyarakat sudah bekerja dengan menggunakan mesin sedot, untuk menyemprot tanah dengan kekuatan tembakan air yang diarahkan ke bukit, sehingga tanah di bukit menjadi longsor, dan bebatuan didalam bukit yang mengandung emas diambil kemudian dihancurkan menggunakan mesin gelondong,” tutupnya.

Berdasarkan update terbaru di lokasi saat ini, masyarakat yang datang mencari rezeki, setiap harinya hampir ribuan orang. (pikiranrakyat/asianews)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *